Sabtu, 23 November 2024

WHO Perkirakan Korban Meninggal di Sudan akan Semakin Banyak

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Logo WHO di Geneva, Swiss. Foto: Reuters

Tedros Ghebreyesus Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (27/4/2023) memperkirakan kematian akibat wabah penyakit dan pertempuran di Sudan akan bertambah semakin banyak.

WHO mencatatkan, pertempuran tentara Sudan melawan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sejak pertengahan April telah menyebabkan korban meninggal sedikitnya 459 orang dan lebih dari 4.000 luka-luka.

“Selain jumlah kematian dan luka-luka yang disebabkan oleh konflik, WHO memperkirakan akan ada lebih banyak lagi kematian akibat wabah, kurangnya akses makanan dan air, serta gangguan terhadap layanan kesehatan penting, termasuk imunisasi,” kata Tedros dilansir Antara.

Tedros menambahkan, di ibu kota Sudan, akses kesehatan sangat terbatas karena hanya ada 16 persen fasilitas kesehatan yang dapat digunakan.

“WHO memperkirakan bahwa seperempat dari nyawa yang melayang sejauh ini sebetulnya dapat diselamatkan melalui akses ke kontrol perdarahan dasar. Namun, paramedis, perawat, dan dokter tidak dapat memeriksa warga sipil yang terluka, dan warga sipil tidak dapat mengakses layanan,” katanya.

Badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu sedang menilai risiko untuk menentukan apakah laboratorium penyimpanan patogen di Khartoum, yang kini dikuasai oleh salah satu pihak yang bertikai di Sudan, akan menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat.

“Ketika para pekerja laboratorium dipaksa meninggalkan laboratorium dan orang yang tidak terlatih memasuki laboratorium itu, selalu ada risiko. Namun, risiko utamanya adalah orang-orang tersebut dapat secara tidak sengaja terpapar patogen,” kata Mike Ryan Kepala Kesehatan WHO untuk Program Darurat.

Namun, Ryan mengatakan bahwa ketiadaan air bersih dan vaksin serta masalah sanitasi lainnya merupakan ancaman utama bagi warga Sudan.(ant/ihz/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs